Sebab-sebab timbulnya perzinaan
Sebab-sebab yang menjerumuskan kepada perbuatan zina. Di antara sebab-sebab adalah
1. Bersolek dan keluarnya wanita dari rumah serta sikap menyepelekan terhadap hijab (jilbab) yang syar’i.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ”Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab: 33)
2. Di antara penyebab zina adalah seorang wanita yang melemah lembutkan suaranya, atau tulisan-tulisan di media sosial yang menggoda akan membuka pintu-pintu fitnah.
”Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (QS: Al-Ahzab : 32)
3. Di antara sebab zina adalah berkhalwat (berdua-duaan) dengan orang asing (bukan mahram), safarnya seorang perempuan tanpa mahram. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita (di tempat sepi) kecuali bersama mahramnya. Lalu seorang laki-laki bangkit seraya berkata:” Wahai Rasulullah, isteriku berangkat hendak menunaikan haji sementara aku diwajibkan untuk mengikuti perang ini dan ini.” Beliau bersabda:” (kalau begitu) Pulanglah kamu dan tunaikanlah haji bersama isterimu.” [HR Al-Bukhari dalam Al-Jihad (3006), Muslim dalam Al-Hajj (1341)]
Sebab-sebab yang menjerumuskan kepada perbuatan zina. Di antara sebab-sebab adalah
1. Bersolek dan keluarnya wanita dari rumah serta sikap menyepelekan terhadap hijab (jilbab) yang syar’i.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ”Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu …” (QS. Al-Ahzaab: 33)
2. Di antara penyebab zina adalah seorang wanita yang melemah lembutkan suaranya, atau tulisan-tulisan di media sosial yang menggoda akan membuka pintu-pintu fitnah.
”Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (QS: Al-Ahzab : 32)
3. Di antara sebab zina adalah berkhalwat (berdua-duaan) dengan orang asing (bukan mahram), safarnya seorang perempuan tanpa mahram. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita (di tempat sepi) kecuali bersama mahramnya. Lalu seorang laki-laki bangkit seraya berkata:” Wahai Rasulullah, isteriku berangkat hendak menunaikan haji sementara aku diwajibkan untuk mengikuti perang ini dan ini.” Beliau bersabda:” (kalau begitu) Pulanglah kamu dan tunaikanlah haji bersama isterimu.” [HR Al-Bukhari dalam Al-Jihad (3006), Muslim dalam Al-Hajj (1341)]
4. Di antara sebab zina adalah memandang wanita dan gambar-gambar atau foto-foto mereka, kondisi sekarang di media sosial banyak foto-foto atau video yang mudah diakses.
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (An-Nur : 30-31)
Dalam ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta’ala mendahulukan perintah untuk menundukkan pandangan sebelum memerintahkan untuk menjaga kemaluan. Karena pandangan adalah perantara menunju zina dan penyebab kekejian.
Dikatakan bahwa, “Pandangan mata adalah kurirnya zina”. Dalam satu hadist bahwa “Pandangan itu anak panah beracun diantara sekian anak panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena Allah, niscaya Allah akan mewariskan lezatnya ibadah dihatinya yang dapat dirasakan sampai hari kiamat.” (HR al-Hakim)
Ibnu Qayyim berkata, ”Allah Swt telah menjadikan mata sebagai cerminan hati. Apabila seorang hamba telah mampu meredam pandangan matanya, berarti hatinya telah mampu meredam gejolak syahwat dan ambisinya. Apabila matanya tidak dijaga, maka hatinya juga akan liar mengumbar syahwat.”
5. Di antara sebab zina adalah ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan perempuan) di pasar-pasar, tempat kerja, sekolah, pesta, dan event-event yang lain.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang ikhtilath di masjdi-masjid padahal ia adalah tempat yang paling dicintai Allah, dan juga ketika shalat padahal ia adalah tiang Islam. Maka tentunya selain itu lebih dilarang lagi. Di antara hal itu adalah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik shaf lelaki adalah shaf yang awal dan sejelek-jelek shaf lelaki adalah yang akhirnya. Sebaik-baik shaf wanita adalah shaf yang terakhir dan sejelek-jelek shaf wanita adalah yang paling awal.” (HR. Muslim)
Bagaimana jika seseorang sudah berzina dan membunuh lagi! Betapa besar dosanya! Bagaimana penguasa malah melegalkan dan menfasilitasi dengan memberikan lokasi khusus untuk perzinahan?
Wahai saudaraku, renungkanlah ayat-ayat diatas, sampaikankanlah kepada saudara-saudara atau teman-teman yang belum tahu bagaimana siksa yang sangat pedih di akhirat jika berzina, dengan email, whatsapp, facebook. Mungkin dengan membaca ayat-ayat tersebut bagi mereka yang belum melakukan atau sudah melakukan zina akan takut dan bertaubat. Karena nanti ditanyakan sama Allah di akherat, kenapa kita tidak memberi nasehat?
Kita mohon ampun kepada Allah yang Maha Pemberi agar mengampuni semua dosa-dosa kita.
Penulis: Abu Azzam
Tiada ulasan:
Catat Ulasan