KEUNTUNGAN MENIPU DAN DAMPAKNYA BAGI PENIPU

KEUNTUNGAN MENIPU DAN DAMPAKNYA BAGI PENIPU

KEUNTUNGAN MENIPU DAN DAMPAKNYA BAGI PENIPU

ane mencoba bikin thread sederhana ini untuk mengingatkan diri ane sendiri dan agan semuanya agan tidak melakukan kebohongan sekecil apapun dan menipu...semoga menjadi nasihat untuk kita semua...

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qaaf: 18)

“Tanda orang munafik ada tiga: Apabila berbicara dia dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya dia khianat.” (HR. Bukhari no. 6095, Muslim no. 59).

ane bikin thread ini bukan untuk menggurui siapa pun ,cuma membagi sedikit yang ane tau...

langsung aja,,
sering kita mendengar atau pun kita mengalami sesuatu yang kita smua sebel yaitu tertipu,emang gak enak sekali mengalami hal itu..biasa nya atau kebanyakan terjadi dalam hal jual beli..jadi seller ataupun jadi buyer..dan terjadi dalam sistem jual beli secara online,( tanpa bertatap muka ,langsung transfer atau apalah namanya)
                                                                                                                             
                         

yah begitulah,keadaan di dalam jualbeli,,ada korban dan ada pelaku,,tapi tenang saja bagi para korban,sesungguh nya uang kita yang di tipu,mejadi tabungan kita yang sangat besar disaat kiamat kelak ( walaupun sakit baget hati ini )emoticon-Mad (S)..) karena semua yang terjadi merupakan taqdir dari allooh subhanahu wa ta'ala,dan kita tidak akan bisa terhindar dari taqdir yang akan menimpa kita baik itu taqdir baik ataupun buruk,
dan kitapun harus sabar dan legowo walaupun 
KEUNTUNGAN MENIPU DAN DAMPAKNYA BAGI PENIPU

inilah hikmah di balik musibah yang menimpa kita

“Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan pada dirinya, maka Allah menimpakan musibah (cobaan) dariNya.” (HR. Malik dan al-Bukhari)

“Apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Barangsiapa yang sabar (menerima ujian), maka dia akan mendapatkan kesabaran dan barangsiapa yang berkeluh kesah, maka dia hanya mendapatkan keluh kesah.” (HR. Ahmad)

inilah sikap kita jika tertimpa musibah agar hati menjadi tenang

Bencana adalah suatu ketetapan

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
(Surat Al Hadid ayat 22)

Sikap lapang dada

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya) :

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang melainkan dengan izin Allah. Barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepda hatinya. (Dan) Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(Surat At Taghobun ayat 11)

Istirja’

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang artinya) :

“(Dan) berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa oleh musibah, mereka mengucapkan “inna lillahi wa inna ilaihi roji’un”
(Surat Al baqoroh ayat 155-156)

Sabar

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang artinya) :

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
(Surat Az Zumar ayat 10)

Dan sekarang pembahas inti
keuntungan bagi penipu 
-mendapatan uang tanpa harus menjual barang dagangan nya,tp biasa nya -cm bberapa kali langsung di blacklist,,
-Merasa puas telah berhasil menipu orang
-dll ( mungkin bs ditanyakan lansung sm pelaku nya emoticon-Hammer (S) )

Nabi bersabda, “Seseorang yang senantiasa & terbiasa dgn dusta akan dicatat di sisi Allah ta’ala sebagai pendusta.” (HR. Bukhari 10/423, Muslim no. 2606)

يَا أَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُوَاْ أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مّنْكُمْ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. [QS. An-Nisaa’ : 29].

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu (QS. Al-Baqarah: 172) 

Adapun azab yang akan didapatkannya di akherat adalah dari Ka’ab bin Ajrah bahwa sesungguhnya Nabi berkata kepadanya: Wahai Ka’ab tidaklah suatu daging tumbuh dari makanan yang haram kecuali api neraka lebih utama baginya”. (Bagian dari hadits di dalam sunan Turmudzi: 2/512 no: 614)

{أَفَمَنْ زُينَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِن اللهَ يُضِل مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ}

“Apakah orang yang dihiasi perbuatannya yang buruk (oleh setan) lalu ia menganggap perbuatannya itu baik, (sama dengan dengan orang yang tidak diperdaya setan?), maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya” (QS Faathir:8).

{يَاأَيهَا الناسُ كُلُوا مِما فِي الأرْضِ حَلالاً طَيبًا وَلا تَتبِعُوا خُطُوَاتِ الشيْطَانِ إِنهُ لَكُمْ عَدُو مُبِينٌ. إِنمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ}

“Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, serta mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS al-Baqarah: 168-169).

rasulullah pernah bersabda menceritakan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, rambutnya acak-acakan, tubuhnya dipenuhi debu, ketika itu lelaki tersebut berdoa dengan mengangkat kedua tangannya ke langit dan menyebut nama Allah : Wahai Rabb, Wahai Rabb…, lalu beliau bersabda:
((ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام، فأنى يستجاب لذلك ؟))

“(Sedangkan) laki-laki tersebut mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak halal, pakainnya pun tidak halal dan selalu diberi (makanan) yang tidak halal, maka bagaimana mungkin permohonannya akan dikabulkan (oleh Allah )

Allah Ta’ala berfirman:
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبةٍ منْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ
“Kami akan memasang timbangan-timbangan yang adil pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkannya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya`: 47)

Allah Ta’ala berfirman:
الْيَوْمَ تُجْزَى كُل نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِن اللهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Ghafir: 17)

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَللْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ
“Siapa yang pernah berbuat aniaya (zhalim) terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia) sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham. Jika dia tidak lakukan, maka (nanti pada hari kiamat) bila dia memiliki amal shalih akan diambil darinya sebanyak kezholimannya. Apabila dia tidak memiliki kebaikan lagi maka keburukan saudaranya yang dizhaliminya itu akan diambil lalu ditimpakan kepadanya”. (HR. Al-Bukhari no. 2449)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat:
أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِن الْمُفْلِسَ مِنْ أُمتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُم طُرِحَ فِي النارِ
“Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?” Para sahabat menjawab, “Menurut kami, orang yang bangkrut di antara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan membawa (pahala) shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (HR. Muslim no. 2581)

dan ternyata ga ada keuntungannya bagi penipu tdk sebanding sama yang akan di dapatkan nya ..

ane rasa sdah cukup bberapa dalil dari al quran dan sunnah untuk menjadi pelajaran bagi ane pribadi dan agan smuanya,smoga kita semua terhidar dari perbuatan yang buruk..aamiiin

maaf klo msh berantakan ..
tp gak menutup diri klo di kasih yang seger segeremoticon-Blue Guy Cendol (L)
tp jngn dilempar emoticon-Blue Guy Bata (L)..krna ane lg gak bangun rumah

Penjelasan ringkas:
Di antara keadilan Allah Ta’ala kepada para hamba-hambaNya adalah Dia menetapkan adanya timbangan-timbangan dan juga qishash pada hari kiamat, dimana hamba-hambaNya yang terzhalimi akan mendapatkan keadilan atas kezhaliman yang diperbuat terhadap mereka dan tidak akan tersisa seorangpun yang menzhalimi siapapun kecuali Allah akan menyelesaikan urusan di antara mereka berdua. Karenanya Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan bagi setiap orang untuk meminta maaf atas kezhalimannya sebelum terjadinya qishash pada hari kiamat.
Adapun bentuk qishashnya, maka tatkala harta tidak bermanfaat pada hari kiamat, maka pelaku kezhaliman akan menebus semua kezhalimannya dengan amalan-amalan baiknya. Jika dia tidak mempunyai kebaikan, maka dosa-dosa orang yang dia zhalimi akan dipindahkan kepadanya sehingga dosanya bertambah banyak.
Dari sisi yang lain hendaknya orang yang dizhalimi bisa bersabar, karena kezhaliman itu akan menghasilkan pahala tambahan baginya pada hari kiamat atau akan mengurangi dosa-dosanya pada hari kiamat.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ Maksudnya :"Tidak akan masuk syurga seseorang yang dalam hatinya ada sebesar zarah rasa takabbur" [Sahih Muslim : Book of Faith, 166]

MEMBAZIR AMALAN SYAITAN إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا Maksudnya:"Sesung...