Firman Allah: ...: di dalam surga kami tidak merasa lelah dan tiada pula merasa letih. (QS, Faathir 35)

 Kecantikan Bidadari Surga

Tentang surga Adn, malaikat Jibril as pernah mendapat kehormatan untuk melihatnya dari dekat, seperti yang diceritakan oleh Ibnu Mas'ud bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

Bahwasanya di kala Allah menciptakan surga Adn lalu Ia menyeru kepada Jibril: 'Pergilah kau ke surga dan saksikanlah apa yang Aku ciptakan buat para hamba-Ku dan kekasih-Ku.' Kemudian Jibril pergi mengelilingi surga, Ada seorang jariyah mendekatinya, yaitu bidadari yang amat sangat cantik rupawan dengan mata yang bulat.
Dari sebuah mahligai tersenyumlah bidadari itu kepada Jibril sehingga terang benderanglah surga Adn. Kemudian Jibril segera bersujud karena mengira bahwa itu adalah cahaya Allah Yang Maha Mulia.

Jariyah itu pun memanggil Jibril,

Jariyah: Wahai hamba yang dipercaya Allah! Angkatlah kepalamu!
(Jibril mengangkat kepala dan melihat bidadari itu)
Jibril: Maha Suci Dzat yang menciptakan engkau
Jariyah: Wahai kepercayaan Allah, tahukah engkau untuk siapa aku ini diciptakan?
Jibril: Tidak
Jariyah: Sesungguhnya Allah menjadikan daku untuk orang yang memilih keridhaan Allah daripada mengikuti hawa nafsunya.
(Durratun Nasihin III, hal 27 - Usman al-Khaibawi)


Keluarbiasaan paras dan keadaan para bidadari itu seolah-olah tembus pandang seperti minuman merah yang terlihat di balik kaca yang putih dan hijau.

Hadits dari Said al-Khudry ra mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:

Perempuan-perempuan surga (bidadari) itu betisnya kelihatan di balik tujuh puluh lapis pakaian sutera yang dikenakannya. Malah kelihatan sampai ke sumsum tulang betisnya. Demikianlah Allah berfirman dalam al-Al'Quran, bidadari itu seolah-olah batu permata yakut dan intan berlian yang berkilau-kilauan
(HR. Tirmidzi)

Begitu hebatnya kemilau yang dipancarkan bidadari, sampai disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda:

Kalau Sekiranya perempuan surga (bidadari) itu berada di dunia, maka terang benderanglah dunia ini karena sinar wajahnya. Dan perhiasan yang berada di kepalanya lebih bagus dari segala sesuatu yang terdapat dalam dunia
(HR. Bukhari)

Bahkan dalam hadits lain Rasulullah saw pernah menerangkan sinar yang dipancarkan hanya oleh jari manis seorang bidadari: Kalau sekiranya seorang bidadari menampakkan jari manisnya saja di dunia ini niscaya akan suramlah sinar matahari dan rembulan
(Tanbihul Ghaafiliina) - (Dar Durratun Nasihin I, hal 137 - Usman al-Khaibawi)

Disebutkan lagi bahwa bidadari-bidadari itu mengenakan 70 pakaian dan setiap lelaki memiliki 70 ranjang dari yakut merah. Setiap ranjangnya terdapat 70 sprei dan setiap sprei ada seorang wanita. Setiap wanita memiliki 1000 (seribu) teman dan setiap teman membawa piring yang terbuat dari emas sebagai ajang mereka makan.

Ibnu Abbas ra juga berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

Sesungguhnya di surga terdapat bidadari-bidadari yang disebut Ainna, ia dijadikan dari empat unsur yaitu misk, kafur, anbar dan zakfaran. Lempungnya diaduk dengan air yang hidup. Seluruh bidadari sangat merindukan suami-suami mereka. Andaikata ia meludah dalam lautan dengan satu ludahan, sungguh menjadi tawarlah air laut itu akibat ludahnya. Pada dagunya tertulis: 'Siapa yang ingin seperti keadaanku (memiliki daku), maka taatlah kepada Allah sebagaimana daku.'

Dalam riwayat lain Rasulullah saw menerangkan:

Allah Ta'ala telah menciptakan wajah-wajah bidadari dari empat warna, putih, hijau, kuning dan merah, dan telah menciptakan badannya dari kunyit, minyak misik, minyak anbar dan kafur, rambutnya dari buah pohon turki dari jari-jari kakinya sampai lutu dari kunyit yang bagus, dari lutut sampai pusatnya dari minyak misik, dari pusatnya sampai lehernya dari minyak anbar, dari lehernya sampai kepala dari kafur, maka kalau sekiranya dia meludah sekali di dunia ini niscaya ludah itu laksana minyak misik harumnya. Di dadanya terukir nama calon suaminya serta salah satu nama Allah Ta'ala, lebar antara dua pundaknya sejauh satu pos (kurang lebih 3 mil menurut kamus Marbawi), pada masing-masing tangannya terdapat sepuluh gelang dari emas, pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin dan dua kakinya terdapat gelang kaki dari permata dan mutiara
(Daqqa-Iqul Akhbaari) - (Durratun Nasihin I, hal 169-170)

Hadits dari Abi Said al-Khudry ra, ia berkata, Nabi saw pernah bersabda bahwa bidadari di dalam surga setiap setiap kali selesai disetubuhi oleh suaminya maka kembali perawan seperti semula
(Al-Hadits)

Hadits dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Pernah ada seseorang bertanya kepada Nabi saw: Ya Rasulullah, berapakah kekuatan laki-laki dalam menyetubuhi istri-istrinya di dalam surga? Nabi saw menjawab: Seratus kali dalam sehari.
(HR Tirmidzi)

Firman Allah:
...: di dalam surga kami tidak merasa lelah dan tiada pula merasa letih.
(QS, Faathir 35)

Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami menciptakan bidadari-bidadari dengan langsung. Kami jadikan mereka gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya. Kami ciptakan mereka untuk golongan kanan, (yaitu) segolongan besar dari orang-orang terdahulu, dan segolongan besar dari orang yang kemudian.” (QS. Al-Waqiah [56]: 35-40).

“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh manusia sebelum mereka (penghuni- penghuni surga yang menjadi suami para bidadari), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tidak ada balasan kebaikan, kecuali kebaikan pula.” (QS. Ar-Rahman [55]: 56-60).

“Di dalam surga terdapat istri-istri yang suci, mata-mata yang ramah, dengan cahaya yang memancar dari mereka. Mereka berhias dengan hiasan karamah, kesturi, kerlingan mata mereka penuh dengan celak, anggota tubuh mereka tunduk, lehernya dikalungi dengan mutiara dan permata, mereka memanggil dengan suara-suara manja yang mengenakkan telinga, “Kami abadi dan tak pernah mati, kami ramah dan tak pernah masam, kami bermukim di sini dan tak pernah berpindah, kami selalu rela dan tak pernah membenci. Kami adalah bidadari-bidadari cantik, istri-istri bagi kaum yang mulia. Kami selalu perawan bagi hamba-hamba yang beriman.

Beruntunglah orang yang menjadi suami bagi kami dan kami menjadi istrinya.” (Dikutip dari Ibnu al-Jauzi).
“Sesungguhnya bidadari berkata kepada suaminya (di surga), ’Demi kemuliaan Tuhan-ku, aku tidak pernah melihat di dalam surga, sesuatu yang lebih indah darimu. Maka segala puji bagi Allah, yang telah menjadikan aku sebagai istrimu, dan menjadikan engkau sebagai suamiku Dan bidadari- bidadari surga itu sebersih permata yaqut, dan seputih marjan.” (Hadits diriwayatkan dari Abu Dzar al-Ghiffari).

Keterangan-keterangan dari Al-Qur’an dan Hadits menjelaskan tentang sifat-sifat bidadari surga, yang semuanya menggambarkan keindahan dan kecantikan, yang tiada bandingannya, yang mata manusia tidak pernah melihatnya, telinga tidak pernah mendengarnya, dan pikiran tidak pernah membayangkannya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ Maksudnya :"Tidak akan masuk syurga seseorang yang dalam hatinya ada sebesar zarah rasa takabbur" [Sahih Muslim : Book of Faith, 166]

MEMBAZIR AMALAN SYAITAN إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا Maksudnya:"Sesung...