4 WANITA PENGHUNI NERAKA

4 WANITA PENGHUNI NERAKA

Nabi Shallallohu ‘alaihi wa salam bersabda yang bermaksud: “Empat perempuan yang berada di neraka ialah: Perempuan yang kotor mulutnya terhadap suaminya. Jika suaminya tidak ada di rumah ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya bersamanya ia memakinya (memarahinya). Perempuan yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang suami tidak mampu. Perempuan yang tidak menjaga auratnya dari kaum laki-laki dan memperlihatkan kecantikanya (untuk menarik kaum laki-laki). Perempuan yang tidak punyai tujuan hidup kecuali makan minum dantidur, dan ia tidak mau berbakti kepada Alloh dan tidak mau berbakti kepada RasulNya dan tidak mau berbakti kepada suaminya”.
 
Penjelasan hadist di atas kiranya sudah jelas, siapa saja dari empat wanita penghuni neraka itu, adalah:

Perempuan yang kotor mulutnya.
Prilaku seperti ini sering kita jumpai dizaman sekarang ini, apalagi antara suami dan istri memiliki perbedaan jabatan, setatus gaji dan lain sebagainya, tampaknya pebedaan setatus ini yang menyebabkan seorang istri lebih berkuasa dari suaminya, sehingga timbul kesombongan karena merasa dan menganggap dirinya lebih dari segala-galanya. Apabila suaminya ada dirumah dan disampingnya ia dicacinya dan dimakinya, bahkan sampai mengeluarkan kata-kata kotor.
Na’udzubilah !.

Abu Hurairah ra. pernah mendengar Rasululloh SAW. bersabda:
“Andaikata seorang wanita itu mempunyai harta kekayaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman bin Dawud as. Dan suaminya memakan harta itu. Lalu bertanya kepada suaminya, dimana harta ku?
Alloh pasti melebur amal wanita itu empat puluh tahun”.

Usman bin Affan ra. Mendengar Rasululloh SAW. Bersabda:
“Andai kata wanita itu memiliki dunia seisinya dan membelanjakan untuk suaminya, kemudian ia meng-ungkit-ungkit suaminya sesudah waktu lama , maka Alloh melebur amalnya dan ia dihalau bersama Qorun”.

Istri yang mulutnya kotor ini termasuk orang yang kufur terhadap suaminya, artinya istri tidak pernah mensyukuri apa yang telah diberikan suami, mengkufuri kebaikan suami, yang ada ‘ngomel-ngomel’ melulu, suami selalu disalahkan, dan dimatanya suami selalu salah. Apalagi berbuat salah, berbuat benar saja tetap disalahkan. Semua tindakan suami selalu dianggapnya salah.
Rasululloh menjelaskan pertanyaan para sahabat mengenai prihal penghuni neraka kebanyakan dihuni kaum wanita, kenapa bisa demikian?. Kemudian beliau menjawab:
“Disebabkan kekufuran mereka”. Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah para wanita itu kufur kepada Alloh?”. Beliau menjawab: “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan dihatinya) niscaya ia akan berkata ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhori dan  Muslim)

Menuntut diluar kemampuan suami.

Mungkin karena pengaruh budaya dan tuntutan zaman atau mungkin karena kebiasaan hidup glamor, sehingga seorang istri selalu menuntut terhadap suaminya di luar kemampuan suami. Sikap demikian dapat memicu suami untuk bertindak diluar koridor ajaran Islam.
Tidak sedikit para istri meminta cerai dari suaminya hanya dengan alasan: suami yang tidak bisa memberikan sesuatu yang diinginkanya, bahkan hal ini lagi ngetren dikalangan masyarakat modern, padahal semua diluar kemampuan seorang suami, mereka menginginkan barang mewah ataupun lainya diluar kemampuan suami, memaksa suami untuk mendapatkanya dengan cara apapun, kalau tidak mendapatkan yang diinginkanya ia meminta agar menceraikanya. Wanita semacam ini diancam dengan siksa neraka Jahanam.                          



Abu Bakar As-Sidiq ra. Mendengar Rasululloh SAW. Bersabda:
“Apabila seorang wanita berkata pada suaminya: “Ceraikanlah aku!” maka ia datang pada hari kiamat dimana mukanya tidak berdaging lidahnya keluar dari kuduknya, dan terjungkir dikerak Jahanam, sekalipun siangnya dia berpuasa dan malam harinya bangun sholat malam”.

Abu Dzar ra. Mendengar Rasululloh bersabda:
“Andaikata wanita itu beribadah seperti ibadah penduduk langit dan bumi, lalu ia menyusahkan suaminya dalam urusan nafkah, maka ia datang pada hari kiamat dimana tanganya terbelenggu pada lehernya, kakinya diikat, kejelekanya terungkap, mukanya luka-luka, dan digantung, para malaikat yang keras-keras dan kasar-kasar, mereka menjungkirkanya di neraka”.

Dalam Hadist lain disebutkan:
“Wanita yang meminta suaminya untuk menceraikanya tanpa ada alasan yang mendesak, maka haram baginya bau surga”. (HR.Ibnu Hibban, dan Al Hakim, dari Thazauban budak Rasululloh SAW).

Perempuan yang mengumbar auratnya.

Bagi Muslimah haram hukumnya; memamerkan lekuk tubuh dengan berpakaian ketat, dan atau berbusana yang kurang bahan (mini atau sobek-sobek, dan semisalnya) yang bermaksud ataupun tidak bermaksud memamerkan tubuhnya. Berjalan dengan menghentakan kaki seperti derap langkah kuda, dengan tujuan agar diperhatikan orang, terlebih para kaum laki-laki, apa yang ada pada tubuh dan kecantikanya yang tersembunyi. Firman Alloh:
“........... Janganlah mereka berjalan sambil menghentakan kakinya supaya dapat diketahui orang, sebagian perhiasan (kecantikan) yang mereka sembunyikan. Berlombalah kamu sekalian kepada Alloh, hai orang-orang yang beriman, agar kamu mendapatkan kebahagiaan”. (Q.S an-Nur: 31).

Rasululloh SAW. Bersabda:
“Wanita yang melepas pakainya diluar rumahnya, yaitu memperlihatkan tubuhnya pada laki-laki lain, maka Alloh akan membedah tutup tubuhnya”. (HR. Imam Ahmad, Thabrani, Ibnu Majah, Al Hakim, dan Al Baihaqi).

Perempuan yang tidak memiliki tujuan hidup.

Seorang istri yang tidak memiliki tujuan hidup kecuali hanya makan, dan tidur saja, ia tidak mentaati printah Alloh dan Rasul-Nya. Bahkan sama suaminya sendiri ia  membangkang dan berbuat maksiat. Padahal kewajiban seorang istri harus patuh terhadap suaminya.

Bahkan At Tabrani meriwayatkan dengan sanad Hasan (baik):
“Bahwasanya wanita itu tidak dapat memenuhi hak Alloh sebelum memenuhi hak-hak suaminya. Seumpama suami meminta haknya sekalipun ia sedang diatas punggung unta, maka ia tidak boleh menolak dirinya”.

Ketaatan dan hak Istri terhadap suaminya adalah wajib, bahkan dalam Hadist mengibaratkan, andaikan kedua hidung suaminya keluar nanah, lalu istri menjilatinya atas dasar mengharap keridhoan seoarang suami, itu masih belum cukup dikatakan memenuhi kewajiban hak terhadap suaminya. Masya Alloh !.

Sebuah Hadist yang diriwayatkan Al Hakim menyebutkan, ada seorang wanita bertanya kepada Nabi SAW. Yang artinya: “Anak paman saya melamarku untuk menikahin saya, maka berilah saya nasehat mengenai hak suaminya yang harus dipenuhi oleh istri. Jika hak-hak itu mampu saya penuhi, maka saya akan menikah”.
Lalu Rasululloh menjawab:
“Diantara haknya adalah, andaikan kedua hidung suaminya mengalir darah atau nanah lalu istrinya menjilatinya dengan lidahnya, ia belum memenuhi hak suaminya. Kalau manusia boleh bersujud kepada manusia, niscaya aku printahkan wanita itu untuk bersujud kepada suaminya”. Lalu wanita itu berkata: “Demi Dzat yang mengutusmu dengan haq, selama dunia ini masih ada, aku tidak akan menikah”. Aisyah ra. Menceritaka kedatangan seorang wanita yang bertanya kepada Nabi:
“Wahai Rasululloh saya seorang gadis sudah dipinang seorang lelaki, tetapi saya tidak mau kawin. Maka apakah hak suami atas wanita? Lalu Rasululloh menjawab: “Andaikan dari kepala suami sampai kedua telapak kakinya terdapat nanah, lalu istrinya menjilatinya, ia tetap belum dapat memenuhi kesyukuran terhadapa suaminya”. Lalu gadis itu berkata: “Kalau begitu saya tidak mau menikah”. Beliau kemudian menjawab: “Tidak begitu, sebaiknya Anda tetap menikah, karena menikah itu lebih baik”.

Hadist tersebut bukan berarti merendahkan derajat seorang istri, melainkan betapa besar kewajiban ketaatan seorang istri terhadap suaminya, seperti halnya kewajiban seorang anak kepada ibunya.
Empat wanita penghuni neraka yang dijelaskan diatas semoga menjadikan kita pelajaran dan pengingat bagi kita semua, dengan itu kita sebagai istri hendaknya harus berhati-hati, karena perempuan itu  aurat, maka jagalah aurat itu agar kita terhindar dari api neraka. Jika istri Anda memiliki salah satu sifat atau kesemuanya yang sudah disebutkan diatas, maka bersabarlah dan berdoalah agar istri kita dapat hidayah, berubah jadi istri yang salihah. Amin ya robbal’alamin.
Alloh telah membuat perumpamaan istri-istri yang membangkang dan berhianat  pada suaminya, yaitu istri Nabi Nuh as. dan Nabi Lut as, kemudian mereka (kedua istri nabi) tersebut disiksa dan dimasukan kaedalam neraka. Firman Allh:
“Alloh telah membuat perumpamaan orang-orang kafir (berupa) istri Nuh (Wahilah) dan istri Lut (Wa’lah), keduanya adalah dibawah (pengawasan) dua hamba di antara hamba-hamba Kami yang saleh keduanya, tetapi keduanya (dua istri) itu berhianat kepada kedua suaminya, maka keduanya (Nuh dan Lut) itu tidak dapat menolak dari keduanya (kedua istri) sedikitpun dari (siksa) Alloh, dan dikatakan (kepada keduanya): Masuklah kamu berdua ke neraka bersama-sama orang-orang (kafir) yang masuk neraka.” (QS. At-Tahrim: 10).
Namun apabila yang terjadi kebalikanya, yakni seorang istri mendapatkan suami penghianat, dzalim, dan kejam, maka hendaknya istri bersabar dan memohon agar suaminya dibearikan hidayah. Dalam hal ini Alloh telah membuat perumpamaan bagi istri-istri yang beriman, berupa istri Fir’aun seorang raja yang lalim dan kejam. Firman Alloh:
 “Dan Alloh telah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman (berupa) istri Fir’aun (ketika Fir’aundisiksa) ia berkata: “Ya Tuhanku bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan tindakanya (menyiksa aku) dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim”. (QS. At-Tahrim: 11).
    Dalam ayat berikutnya Alloh juga telah membuat perumpamaan wanita-wanita yang menjaga kesucianya, wanita yang tidak pernah mengumbar auratnya, wanita yang selalu menjaga dirinya dari kemaksiatan, yaitu  Mayam putri Imran. Firman Alloh:
“Dan (Alloh juga telah membuat perumpamaan) Maryam putri Imran yang telah menjaga kesucianya , lalu kami tiupkan kepadanya Ruh Kami; dan dia (Maryam) membenarkan kalimat-kalimat Tuhanya (syafa’at Nya) dan kitab-kitab Nya (yang diturunkan); dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat”. (QS. At-Tahrim: 12).
Begitulah al-Quran telah menggambarkan para istri-istri yang zalim, kufur dan membangkang terhadap suaminya. Begitupun Alloh telah memberikan perumpamaan terhadap istri yang saleh dan beriman, namun memiliki suami yang kejam, zalim dan kafir seperti Fir’aun yang sudah digambarkan dalam al-Quran.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ู„ุงَ ูŠَุฏْุฎُู„ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ูِูŠ ู‚َู„ْุจِู‡ِ ู…ِุซْู‚َุงู„ُ ุฐَุฑَّุฉٍ ู…ِู†ْ ูƒِุจْุฑٍ Maksudnya :"Tidak akan masuk syurga seseorang yang dalam hatinya ada sebesar zarah rasa takabbur" [Sahih Muslim : Book of Faith, 166]

MEMBAZIR AMALAN SYAITAN ุฅِู†َّ ุงู„ْู…ُุจَุฐِّุฑِูŠู†َ ูƒَุงู†ُูˆุง ุฅِุฎْูˆَุงู†َ ุงู„ุดَّูŠَุงุทِูŠู†ِ ูˆَูƒَุงู†َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ُ ู„ِุฑَุจِّู‡ِ ูƒَูُูˆุฑًุง Maksudnya:"Sesung...